Pages

Jumat, 11 Mei 2012

CARA MEMBUAT TUMBUHAN DENGAN 3D MAX

“CARA MEMBUAT TUMBUHAN DENGAN 3D MAX”. Nah sebenarnya 3D Max pun juga telah memiliki tumbuhan sendiri yaitu Foilage, perlu diketahui tumbuhan bawakan dari 3D Max itu sangat berat sekali dan bisa membuat komputer anda bekerjanya menjadi lama dan bahkan dapat memakan waktu render bermenit-menit bahkan berjam-jam. Nah pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips agar anda tidak terlalu lama merender hasil project anda, yaitu dengan membuat tumbuhan sendiri.
Ok. Untuk lebih jelasnya langsung saja ke TKP.
1. Anda jalankan aplikasi 3D Max

clip_image002
2. Langkah selanjutnya yaitu anda klik plane
clip_image004
3. Nah jika anda sudah mengklik plane, maka anda gambarkan plane di viewport front, ukurannya yaitu sebagai berikut :
Length : 100
Width : 70
Length Segs : 1
Width Segs : 1
clip_image006
4. Langkah selanjutnya yaitu anda tekan dikeyboard huruf M ( gunanya untuk membuka jendela Material Editor ).
clip_image008
5. Selanjutnya yaitu anda scroll material editornya kebawah, hingga anda menemukan tulisan MAPS. Nah pada parameter MAPS anda klik tulisan None yang ada dibagian Diffuse Color, kemudian nanti akan muncul jendela Material/Map Browser, nah pada bagian ini anda double klik tulisan Bitmap.
clip_image010
6. Setelah itu pilih gambar pohonnya yang berwarna.
clip_image012
7. Selanjutnya yaitu masih dalam parameter MAPS. Nah pada parameter MAPS anda klik tulisan None yang ada dibagian Opacity, kemudian nanti akan muncul jendela Material/Map Browser, nah pada bagian ini anda double klik tulisan Bitmap.
clip_image014
8. Setelah itu anda pilih gambar pohon yang berwarna hitam dan putih ( berguna untuk mengambil bagian pohon saja).
clip_image016
9. Nah jika sudah siap mengatur gambarnya.. maka langkah selanjutnya anda drag bola material yang sudah ada gambar pohonnya ke Plane yang kita buat tadi.
clip_image018
10. Nah objek plane masih dalam keadaan terpilih. Pada bagian ini anda klik di toolbar tool Select and Rotate
clip_image020
11. Setelah itu anda aktif di viewport TOP, kemudian anda tekan dikeyboard tombol shift sekalian anda putar objeknya . jika sudah pas maka nanti akan muncul jendela clone options, nah pada bagian ini anda klik tulisan Instance
clip_image022
12. Untuk memastikan apakah, plane yang kita copy tadi sudah tepat bergeser 90 derajat atau tidak, nah pada bagian ini anda ketikan 90 pada sumbu Z
clip_image024
13. Nah jika plane sudah saling menyilang, maka langkah selanjutnya anda tekan dikeyboard huruf M ( memanggil jendela Material Editor). Nah pada bagian ini anda klik bola material yang berisikan pohon, kemudian anda ceklist tulisan 2-sided ( agar waktu dirender kedua-dua sisi plane dapat menampilkan material pohon).

clip_image026
14. Kemudian anda group kedua objek planenya, kemudian anda perbanyak objeknya, sehingga nanti akan seperti berikut ini:

clip_image028
ANDA DAPAT MENDOWNLOAD GAMBAR POHONNYA  DI SINI
Ok. Sekian tutorial dari saya
Semoga bermanfaat untuk anda semua.


Pinnacle dan Kegunaannya

Layout pinnacle, ketika pertama kali menginstal maka akan ada petunjuk dan informasi dari program pinnacle namun dalam bahasa inggris, disini akan kita bahas layout tersebut pinnacle ilmugrafisScreenshot 1: screenshot (layout) dari capture page tempat kita mengambil gambar video dan mengkoneksikan dengan gadget kita pinnacle ilmugrafis
Screenshot 2: screenshot (layout) dari tahap Proses Editing Video untuk editorpinnacle ilmugrafis
Screenshot 3: screenshot (layout) dari tahap Proses Produksi Movie ke dalam media Compact (CD / DVD) Pada Tutorial Pinnacle kali ini kita akan belajar dasar - dasar Pinnacle yaitu mengenal fungsi - fungsi Track icon yang nantinya sering dipakai pada saat Proses Editing Video ( Layout 2 Edit) untuk editor.Pertama adalah mengubah jendela kerja tampilan video Pinnacle, kita bisa mengubah menjadi tampilan video menjadi lebih detail misal1. Storyboard viewpinnacle ilmugrafis
Tampilan storyboard view memberikan tampilan secara thumbnail video - video yang akan kita gabungkan / edit, hal ini akan memudahkan kita memilih scene mana yang akan kita dahulukan dan scene mana yang akan kita taruh di belakang, Cara menDRAG memindahkan scene video:Arahkan mouse pada scene video kemudian Tahan klik kiri pada mouse anda dan geser ke tempat yang diinginkanMisal: Scene 7 dipindah ke scene 9 maka sorot scene 7 lakukan seperti langkah di atas lalu taruh di scene 9 2. Timeline View ilmugrafis.com
pinnacle ilmugrafisTips: gunakan zoom in dan zoom out untuk memperpanjang dan memperpendek tampilan timelineDengan Timeline view kita bisa melihat secara detail timeline (aliran waktu video) dan track serta tambahan apa saja yang terdapat pada track video kitaVideo Track dan Audio Track jadi sewaktu merekam video maka audio akan otomatis masuk dan terinput dalam audio track Title Track : timeline ini nantinya untuk menambahkan subtitle dan teks ke dalam video anda Sound Effect Track : timeline untuk menambahkan efek suara lainnya, misal efek suara horror, efek suara kartun, efek suara pohon tumbang, efek suara ledakan dll Music Track : timeline ini untuk menambahkan efek musik, misalnya musik theme dari video kita, hal ini sangat bermanfaat untuk membuat video klip maupun Film Musikal3. Text View pinnacle ilmugrafis
Text View pada pinnacle lebih cenderung digunakan untuk melihat lebih detil teks yang ditambahkan dan durasi video yang ada Sekian tentang Video View dan fungsi - fungsinya, Baca juga tutorial sebelumnya yaitu berkenalan Pinnacle Studio


Macam - Macam File Video
pinnacle ilmugrafis
Sebelum kita mempelajari Video Editing maupun Video Production dengan software Video Production sepertiPinnacle Studio , Adobe Premiere , After Effect , Sony Vegas dan yang lainnya secara lebih jauh maka ada baiknya kita mengenal dulu jenis - jenis file video, Ekstensi file video berbeda-beda menurut kompresinya. Pasti anda pernah mendengar istilah AVI , MPG , WMV , MOV , RM. untuk mengetahui extensi file bisa dilihat melalui properties file. Ok mari kita bedah / Oprek jenis extensi file ini satu per satu 1. AVI (*.avi) File jenis Avi adalah Audio Video Interleave. Diperkenalkan pertamakali oleh microsoft pada november 1992 sebagai format multimedia yang menyesuaikan antara audio dengan video. File Avi juga memiliki beberapa tingkat kompresi yang nantinya dapat mempengaruhi ukuran file Avi tersebut. Untuk melihatnya bisa dengan klik kanan file pilih Properties lalu klik Summary. Jenis Kompresi akan juga mempengaruhi ukuran filenya dan kualitas gambar video ketika diputer atau dimainkan. Biasanya untuk memutar file Avi diperlukan codec, singkatan untuk (en)coder/decoder. 2. MPG File jenis ini bisa dibuka pada VCD maupun DVD player setelah diburning dalam bentuk VCD maupun DVD. MPG dibedakan menjadi MPG VCD (resolusi gambar biasa) , MPEG SVCD (tingkat resolusi bagus) , MPG DVD (tingkat resolusi sangat bagus) 3. WMV Adalah bentuk format streaming yang dibuat oleh Microsoft. File WMV (*.wmv) menggunakan format pembawa ASF milik Microsoft. Berkas ini dapat dijalankan oleh Windows Media Player dan player lainnya, VLC media player atau Media Player Classic. Beberapa player pihak ketiga juga ada untuk berbagai platform seperti Linux yang menggunakan implementasi FFmpeg untuk codec WMV. 4. MOVpinnacle ilmugrafis 
File Video ini bisa dibuka dengan aplikasi Quick Time Player dari Apple. Format MOV ini dikembangkan lagi oleh organisasi MPEG dengan menelurkan format lainnya yaitu MP4 atau MPEG-4 yaitu salah satu format berkas pengodean suara dan gambar/video turunan dari Quick Time milik Apple. 5. RM RM atau biasa disebut dengan Real Media. File jenis ini bisa dimainkan dengan Real Player. Sebetulnya masih banyak lagi format Video yang lainnya tapi ketika berkenalan Pinnacle Studio maka Ekstension yang paling banyak digunakan pada umumnya adalah ekstensi file video di atas. Dapat disimpulkan walaupun sama - sama jenis file video tapi filenya berbeda. Jadi ketika kita akan memproduksi sebuah video maka kita juga harus berfikir apa hasil akhir yang akan kita gunakan nantinya apakah diproduksi dalam bentuk CD, VCD, DVD, Media PC dan sistem Streaming Jaringan Internet. Terima kasih, Semoga bermanfaat

Mengenal Adobe After Effect

Secara umum sesuai namanya bahwa After Effect ini merupakan software untuk membuat efek yang dinamis untuk video kita. Kemampuan software ini sungguh fantastis.kita bisa merubah background yang ada pada video, dengan menggunakan matte painting. Matte painting ini adalah sebuah gambar yang terlihat real yang ditambahkan pada video sebagai background. Yap, dengan matte painting, efek diatas bisa dilakukan tanpa harus membahayakan seluruh crew dan artis. Perkembangan ini menyebabkan kita tidak perlu mencari tempat-tempat yang baik untuk film, kita tinggal membuat gambar yang cocok, lalu background pun tinggal diganti. Ini juga memungkinkan kita untuk shooting dalam satu studio saja. Tinggal memakai greenscreen, lalu dengan After Effect, greenscreen tersebut diganti backgroundnya menjadi gambar, gambar matte painting dibuat, dan diolah sedemikian rupa sehingga jadilah film tersebut. That?s easy.
Dibidang desain, tentunya anda mengenal Photoshop juga bisa digunakan untuk mendesain sesuatu seperti buku tahunan, company profile, dan lain sebagainya. Dengan After Effect, hal ini bisa dilakukan. Malah lebih dasyat lagi, desain anda bisa dijadikan animasi seperti perspektif 3D animasi, handwriting animation, grafiti, dan masih banyak lagi.
Intinya After Effect digunakan untuk menambahkan efek-efek visual dan juga membantu anda dalam hal desain layout yang teranimasi pada projek video anda.
Tata Letak

Mengenal After Effect web desain grafis
layout after effect

Kita mulai pembahasan dari atas tampilan software ini. Disana terdapat beberapa menu. Lalu dibagian bawahnya terdapat Toolbar yang terdiri dari banyak icon yang merupakan tool operasional program.
Lalu bagian kiri terdapat sejenis library dan juga tampilan thumbnail dari elemen yang ada bila di seleksi.
Dibagian kanan terdapat pallete-pallete seperti Character, paragraph, info dan lain-lain.
Dibagian bawah terdapat sejenis detail effect, timeline, dan akan bertambah jendela bagian ini dalam bentuk tabs. Contohnya saat kita mengklik menu Composition > Add to Render Queue. Maka tampilan bawah ini berubah menjadi jendela tersebut.
Penggunaan
Penggunaan After ini secara prosedur mungkin agak membingungkan. Namun tentu ada alasan mengapa agak rumit seperti demikian. Prosedurnya y`itu saat anda membuka program ini, anda tidak menemukan apa-apa. Anda diharuskan untuk membuat komposisi baru dengan cara mengklik menu Composition > New Composition (ctrl+n). Isikan opsi-opsi yang ada dalam jendela yang keluar seperti nama komposisi, width dan height video, Pixel Ratio, Frame rate, kualitas resolusi saat pengeditan, dan juga durasi.
Lalu import footage (video dasar) yang anda punya kedalam library, termasuk juga gambar-gambar atau file audio yang anda punya. Caranya dengan mengklik menu file > import > file (ctrl+i).
Lalu tinggal menyeret elemen-elemen apa saja yang ada di library tadi kedalam timeline, memberi efek, menambahkan mask, memanipulasi gambar, dan sebagainya. Intinya proses pembuatan efek dilakukan.
Saat efek atau projek sudah selesai. Tahap akhirnya yaitu merender projek tersebut. Render adalah proses untuk menyatukan file projek kita, menjadi file yang berformat openable, yakni berformat yang mudah dibuka seperti avi, wmf, gif dan sebagainya.
Percobaan Sederhana
Sekarang mari kita coba untuk membuat sesuatu di After Effect. Contoh sederhana saja ya, kita akan membuat sebuah gambar teks yang memiliki efek seperti sedang ditulis -writing.
Baik langsung saja langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pembuatan
Langkah ke 1:
Setelah software terbuka, maka pilih menu composition > new composition. Atau bisa diakses cepat dengan shortcut ctrl + N.
Langkah ke 2:
Pada composisiton name, isikan nama yang anda inginkan; Pada preset, isikan ukuran video anda; Pada kotak Duration isikan durasi video anda. Bila bingung, sama kan saja dengan penulis. Klik saja ok.
Langkah ke 3:
Gunakan Tool Horizontal Type Tool lalu ketikkan sesuatu di bagian composition. Ganti jenis teks anda menjadi lebih catchy layaknya desain grafiti. Saya menggunakan font URBAN HOOK-UPZ; Ubahlah warnanya.

Mengenal After Effect web desain grafis
texting_in_ae

Langkah ke 4:
Lalu pilihah Pen Tool dan telusurilah teks anda dimulai dari bagian kiri bawah seperti gambar dibawah ini:

Mengenal After Effect web desain grafis
tracking text ae

Langkah ke 5:
Jika sudah, berilah efek stroke. Pilih Effect > Generate > Stroke. Perbesarlah ukuran stroke sehingga menutupi teks kita.

Mengenal After Effect web desain grafis
stroking image

Langkah ke 6:
Ubahlah Paint Style menjadi Reveal Original Image.

Mengenal After Effect web desain grafis
revealing stroke

Langkah ke 7:
Pastikan slider berada pada awal frame seperti ini.

Mengenal After Effect web desain grafis
slider

Langkah ke 8:
Tampilkan Effect Stroke pada Source name dengan cara mengklik tombol segitiga sampai terlihat efek Stroke itu.

Mengenal After Effect web desain grafis
start

Langkah ke 9:
Pada bagian Start, kliklah stopwatch. Ganti nilainya menjadi 100%.

Mengenal After Effect web desain grafis
keying

Langkah ke 10:
Geser Slider menuju pada detik ke 2, klik keyframe dan ganti nilainya menjadi 0%.

Mengenal After Effect web desain grafis
keying 2

Langkah ke 11:
Selesai.
Render
Sekarang waktunya merender, yaitu menjadikan file project kita menjadi file openable -dengan program lain- seperti format avi dan gif. Kita akan mencoba merender file yang baru kita buat tadi yaitu sebagai berikut:
Langkah ke 1:
Pilih menu Composition > Add to Render Queue.
Langkah ke 2:
Maka akan terlihat jendela Current Render pada bagian bawah. Klik Best Settings pada Render Settings. Pilih pilihan yang anda inginkan. Langsung saja pilih ok.

Langkah ke 3:
Pilih Loseless pada bagian Output Module. Lalu ubah opsi-opsi yang anda inginkan. Pada contoh ini kita menginginkan outputnya adalah format gif. Ganti format menjadi animated gif. Lalu klik Ok.

Mengenal After Effect web desain grafis
lossless

Langkah ke 4:
Pada bagian Output To: Tentukan direktori untuk file tersebut.
Langkah ke 5: Lalu klik tombol Render.

Adobe Premiere

SEKILAS TENTANG ADOBE PREMIERE

Adobe, seperti yang telah kita kenal, telah banyak menghasilkan software yang bagus dan bermutu; seperti Adobe Photoshop yang digunakan untuk mengedit dan memanipulasi gambar bitmap, ataupun Adobe Pagemaker yang sering digunakan untuk layout halaman dan desain serta Adobe ilustrator yang digunakan untuk mengolah gambar atau citra vektor. Masih banyak lagi roftware lain yang dihasilkan oleh Adobe, yang tidak dapat disebut satu per satu dalam buku mi. Software keluaran Adobe menjadi pilihan bagi para praktisi-praktisi yang terjun langsung dalam bidang dan spesialisasi masing masing.
Adobe Premiere adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere adalah program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula. Dengan latihan tentunya.

Adobe Premier lebih dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi karena untuk animasi kita bisa memakai Adobe After Effect. Namun Adobe Premier terdapat beberapa trik rahasia yang dapat menampilkan multimedia yang lebih menarik. Oleh karena itu adobe premier dapat digabungkan oleh multimedia lainnya seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan Utility multemedia lainnya.

Dengan menguasai adobe premier Pro anda akan mampu menyusun video event seperti pernikahan, video klip music, film cerita, video profil, showreel dll. Bagi orang awam ketika pertama membuka adobe premier mungkin akan sangat rumit. namun jika terus dilatih dengan metode pembelajaran tutorial sistematis, maka secara otomatis anda akan memahami tools dan fungsi-fungsi yang ada di adobe premier pro.


MENGENAL TAMPILAN
Adobe telah membuat tool-tool dan tampilan window pada Adobe Premiere yang lebih familiar bagi para penggunanya, di mana semua tool itu dibuat hampir sama fungsi dan kegunaannya. Namun demikian para pengfuna Adobe Premiere diharapkan dapat menguasai tool-tool yang ada pada Windows terlebih dahulu karena kita bekerja dengan format file yang komplek yang disitu ada file audio, file video, serta still image. Itu itu paling tidak kita harus menguasai dasar-dasar atau teknologi dan setiap file tersebut. Akan sulit bagi seorang yang masih awam dengan komputer untuk langsung terjun belajar Adobe Premiere. Komputerjuga harus dilengkapi dengan peralatan multimedia, di antaranya adanya speaker guna mengeluarkan suara suatu klip.

TAMPILAN WINDOW
Dalam workspace Adobe Premiere ada beberapa tampilan window yang perlu kita ketahui fungsi dan manfaatnya berkaitan dengan proyek kita.



  • Project Window Tempat sementara bagi klip-kIip yang sudah Anda impor ke dalam Adobe Premiere.
  • Monitor Window : Tempat untuk memainkan klip Anda, baik klip itu sudah Anda edit atau belum Anda edit.
  • Timeline Window Tempat untuk meletakkan dan merangkai klip-klip yang kemudian Anda ber transisi, efek kemudian Anda lihat dalam Monitor Window.
  • Palletes Berbagai macam palet seperti palet efek, history, transisi, navigator.

Fungsi-fungsi Toolbox pada CorelDraw

 
Toolbox pada CorelDRAW terdiri dari beberapa Flyout, Flyout yang terbuka akan menampilkan sekumpulan tool CorelDraw yang berkaitan dengan toolbox yang dibuka, panah kecil pada bagian pojok kanan bawah toolbox menandakan adanya flyout pada tombol tersebut, untuk membuka flyout klik tanda panah tersebut maka flyout akan terbuka.



Pick tool; untuk memilih dan mengatur ukuran, memiringkan, dan memutar objek



Shape tool; untuk mengedit bentuk objek.
Smudge brush tool; untuk mengubah objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar.
Roughen brush tool; untuk mengubah garis luar dari objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar.
Free transform tool; untuk mengubah suatu objek dengan menggunakan Free rotation, angle rotation, Scale, dan Skew tool.



Croop tool; untuk menghilangkan area yang tidak dikehendaki.
Knife tool; untuk memotong objek.
Eraser tool; untuk menghilangkan daerah yang tidak diinginkan pada gambar anda.
Virtual segment delete tool; untuk menghapus bagian dari objek-objek diantara persimpangan.



Zoom tool; untuk merubah perbesaran level dalam jendela kerja.
Hand tool; untuk mengontrol bagian gambar mana yang akan di gambar ulang dalam jendela kerja



Freehand tool; untuk menggambar garis tunggal dan kurva.
Bèzier tool; untuk menggambar kurva satu bagian pada waktu yang sama.
Artistic media tool; menyediakan akses pada Brush, Sprayer, Calligraphic, dan Pressure tool.
Pen tool; untuk menggambar kurva satu segmen pada satu waktu.
Polyline tool; untuk menggambar garis-garis dan kurva.
3 Point curve tool; untuk menggambar suatu kurva dengan menentukan titik awal, akhir, dan titik tengah



Smart fill tool; untuk mewarnai objek-objek yang terlampir, tool ini dapat mewarnai isi dan garis dari objek tersebut dan objek yang telah terisi dapat dipisahkan dengan gambar dasarnya.
Smart drawing tool; mengubah coretan-coretan tangan menjadi garis yang halus dan sempurna.



Rectangle tool; untuk menggambar bujur sangkar dan kotak.
3 point rectangle tool; untuk menggambar bujur sangkar pada suatu sudut tertentu.



Ellipse tool; untuk menggambar bentuk lonjong atau lingkaran.
3 point ellipse tool; untuk menggambar bentuk lonjong atau lingkaran pada suatu sudut tertentu.



Polygon tool; untuk menggambar poligon atau bintang secara simetris.
Star tool; untuk menggambar bentuk bintang yang sempurna.
Complex star tool; untuk mengggambar bentuk bintang yang komplek atau bintang yang mempunyai banyak sisi.
Graph paper tool; digunakan untuk menggambar sekat yang terdiri dari garis-garis serupa.
Spiral tool; digunakan untuk menggambar spiral.



Basic shape tool; untuk memilih bermacam-macam bentuk, termasuk bentuk smile, halilintar, bentuk hati, dan lain-lain.
Arrow shape tool; untuk menggambar beraneka ragam jenis bentuk panah, dan arah panah.
Flowchart shapes tool; untuk menggambar symbol flowchart.
Banner shapes tool; untuk menggambar bentuk yang menyerupai pita atau efek ledakan.
Callout shapes tool; untuk membuat label dan callout.



Text tool; untuk menuliskan kata secara langsung pada layar sebagai paragrap atau artistik teks.



Table tool; untuk membuat tabel



Dimension tool; untuk menggambar dimensi garis vertikal, horisontal, kemiringan, atau*siku-siku.



Interactve connector tool; untuk menggabungkan dua objek dengan suatu garis



Interactive blend tool; untuk mencampur dua objek
Interactive contour tool; untuk membuat suatu bentuk garis luar pada suatu objek menggunakan bentuk dasarnya.
Interactive distortion tool; untuk melakukan penyimpangan pada suatu objek, tool ini mempunyai 3 bentuk penyimpangan dasar yaitu: Push and Pull Distortion, Zipper Distortion, atau Twister Distortion.
Interactive drop shadow tool; untuk memberikan bayangan pada suatu objek.
Interactive envelope; untuk menyimpangkan suatu objek dengan cara men-drag node.
Interactive extrude; untuk membuat suatu ilusi kedalaman pada objek.
Interactive transparency tool; untuk membuat objek menjadi transparan.



Color Eyedropper tool; untuk memilih dan menyalin properti pada objek, seperti halnya fill, ketebalan garis, ukuran, dan efek, dari suatu objek pada jendela gambar, yang disertai tampilan code HTML warna
Attributes Eyedropper tool; untuk memilih dan menyalin properti pada objek, seperti halnya fill, ketebalan garis, ukuran, dan efek, dari suatu objek pada jendela gambar.
Paintbucket tool; untuk objek properti, seperti halnya fill, ketebalan garis, pada suatu objek dalam jendela gambar setelah anda memilih properti ini dengan menggunakan Color Eyedropper tool atau Attributes Eyedropper tool



Outline tool; untuk mengatur properti outline



Fill tool; untuk mengatur propeti fill (isi)



Interactive fill tool; untuk beranekaragam gradasi fill
Interactive mesh tool; untuk menggunakan garis (grid) secara acak menjadi suatu objek.

Cara Pengambilan Gambar Dengan Kamera

Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

  1. Cara memegang Kamera Video.
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan - pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
  1. Zoom.
Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
  1. Suara.
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
  1. Peraturan 10 detik.
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
  1. Panning & Tilting
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan Tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara 3 sampai 5 detik).
  1. Fokus, Exposure and White Balance (keseimbangan warna) .
Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus - bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di kejauhan (contohnya hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
  1. Tanggal dan Waktu.
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
  1. Cutaways (gambar pengisi).
Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.

Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
  • Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
  • Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan di atas tanah
  • Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
  • Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
  • Circle / circular track, kamera mengitari obyek
  • Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
  • Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
  • High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
  • Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
  • Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.

Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
  • Bird Eye View
    Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
  • High Angle
    Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
  • Low Angle
    Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/
     prominance, berwibawa, kuat, dominan.
  • Eye Level
    Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
  • Frog Eye
    Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
  • Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
  • Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
  • Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
  • Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
  • Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
  • Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
  • Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
  • Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
  • Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
  • Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
  • One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
  • Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
  • Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
  • Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.

Kamis, 10 Mei 2012

MENGENAL ADOBE PHOTOSHOP

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 dan versi yang terakhir (keduabelas) adalah Adobe Photoshop CS5.

Photoshop tersedia untuk Microsoft Windows, Mac OS X, dan Mac OS; versi 9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem operasi lain seperti Linux dengan bantuan perangkat lunak tertentu seperti CrossOver.

MENGENAL DAN MEMAHAMI AREA KERJA PHOTOSHOP
Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar apa saja. Sebagai contoh di buka gambar zhaow.jpg. (lihat gambar 1.1).

Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah dimodifikasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini gunakan menu Windows -> Workspace -> Reset Palette Location.
Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:
A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter dan lain-lain.
B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka ukuran/diameter brush ada di sini.
C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.
Keterangan dan Praktek:
Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen
Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat duplikat gambar gunakan menu Image -> Duplicate.
Mengubah ukuran gambar dan kanvas
Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan dengan menu Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar tetap, akan ada kertas putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image -> Canvas Size.
Mencoba ToolBox
Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya. Coba klik kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk memilih tool yang tersembunyi.
Mencerminkan dan Memutar Gambar
Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image -> Rotate Canvas -> pilih sudut yang dikehendaki.
Undo
Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau gunakan pallete history.
Memindahkan gambar ke dokumen lain
Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.
Save for web
Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran kecil yang biasa digunakan pada web site.

SELECTION AND TOOL
Menyeleksi Gambar pada Phtoshop
Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat mengcopy, mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang terseleksi tanpa mempengaruhi bagian lain.
Ada tiga cara menyeleksi yaitu:
1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan gambar (Magnetic Lasso Tool).
3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.
Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:
1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.
2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.
Tool-tool Photoshop
Banyak sekali tool-tool yang terdapat pada photoshop dan setiap tool mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Untuk mengetahui apa saja tool-tool yang ada pada photoshop, silakan perhatikan gambar di bawah.

Keterangan:
Rectangular Marquee Tool
Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak. Gunakan menu Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman pinggiran potongan.
Elliptical Marquee Tool
Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan Select -> Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau diseleksi. Gunakan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar. Gunakan Select -> Inverse untuk membalik seleksi.
Lasso Tool
Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.
Polygonal Lasso Tool
Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis lurus, misalnya piramida pada gambar 2.5. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal Lasso Tool akan berfungsi seperti Lasso Tool biasa. Contoh gambar hasil seleksi piramida diperkecil dan diletakkan pada sudut kanan bawah.
Magnetic Lasso Tool
Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi gambar akan secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna kontras.
Magic Wand Tool
Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
Crop Tool
Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
Healing Brush Tool
Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu. Aktifkan tool ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak berkeriput, kemudian klik pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.
Spot Healing Brush Tool
Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini Anda tidak perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena akan secara otomatis terpilih dari area di sekitarnya. Misalnya digunakan untuk menghilangkan keretakan pada patung seperti pada gambar 2.10.
Tool ini merupakan tool baru pada Adobe Photoshop CS2 yang tidak ada pada versi sebelumnya.
Patch Tool
Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.
Red Eye Tool
Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.
Clone Stamp Tool
Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang disebut cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan mouse pada area tempat objek baru mau diletakkan.
Background Eraser Tool
Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna. Misalnya digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.
Magic Eraser Tool
Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama, namun efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.
Color Replacement Tool
Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari gambar tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna sama menjadi warna lain yang dikehendaki.
Blur, Sharpen, dan Smugde Tool
Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari Blur Tool. Dengan Sharpen Tool, gmbar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool digunakan untuk mengubah bentuk gambar dengan cara drag mouse.
Dogde, Burn, dan Sponge Tool
Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool digunakan untuk mempergelap area. Spong Tool digunakan untuk mencerahkan (saturate) atau mengurangi warna (desaturate).
 

Cara Membuat Web

Cara membuat web dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver. Dibagian pertama tutorial berkelanjutan ini kita telah mengenal sekilas mengenai profil Dreamweaver sebagai salah satu software web design. Bahkan pembaca mungkin sudah mencoba mendownload dreamweaver cs4 yang merupakan versi terbaru saat posting ini saya rilis. Oke deh, saya asumsikan pembaca sudah mendownload dan sudah menginstal dreamweaver baik itu yang asli dan sudah di-purchase, trial, maupun yang versi tak asli yang serial number-nya didapat dari crack-crack-an, kayak saya ini :D. Atau kalau belum menginstal juga tidak masalah kok. Dreamweaver tidak membuat kita pintar, tapi kita yang membuat dreamweaver menjadi pintar. Gimana caranya? Dibagian ini kita akan mempelajari dasar-dasar dreamweaver untuk membuat website.
  1. Silahkan jalankan program Dreamweaver jika pembaca telah menginstalnya.
  2. Pada menu utama, pilih File --> New, maka akan muncul tampilan pilihan jenis dokumen baru yang ingin kita buat. Maksudnya adalah kita memilih apakah ingin membuat halaman web basic (statis), web dinamis (biasanya untuk web berbasis database), halaman template, dan lain-lain. Setiap kategori terdiri dari beberapa jenis dokumen. Menurut saya jenis ini dibedakan berdasarkan bahasa dan fungsi yang akan digunakan untuk halaman website yang akan kita buat. Karena saat ini kita mencoba belajar yang dasar terlebih dahulu, maka silahkan pilih kategori Basic Page dan jenisnya HTML.
  3. Tampilan layar desain Dreamweaver terdiri dari 3 jenis, yaitu code, split, dan design.
    Layar Code berfungsi sebagai tempat kita membuat halaman web dengan mengetik bahasa pemograman secara langsung. Artinya, layar inilah yang menampilkan struktur bahasa pemograman web yang dipakai pada halaman web yang sedang kita buat. Pada bagian design, kita membuat website dengan menggunakan menu-menu yang tersedia, misalnya menu menambahkan gambar, membuat tabel, mengatur tampilan tulisan, dan lain-lain. Kita tidak perlu mengetik bahasa pemograman halaman web yang kita buat karena secara otomatis, setiap kita menambahkan sebuah elemen, maka dreamweaver akan menerjemaahkannya kedalam kalimat-kalimat bahasa pemograman yang kita gunakan. Inilah keunggulan dreamweaver dibanding notepad, frontpage, dan mungkin yang lainnya. Karena pada dreamweaver sudah tersedia menu-menu yang siap pakai untuk mendesain halaman web. Selain itu, interface-nya juga sangat bagus dan mudah digunakan. Bagian split berguna untuk membagi halaman kerja dreamweaver menjadi 2, separuh untuk menampilkan layar code, dan separuh lagi menampilkan layar design. Hal ini berguna jika kita ingin mendesain halaman melalui layar design namun ingin melihat perubahan kode bahasa webnya, dan juga sebaliknya. Jika pembaca masuk ke layar Code, Anda akan melihat struktur HTML seperti yang pernah saya tunjukkan pada postingan yang ini. Sebagai contoh struktur:

    <title>Untitled Document</title>
    dimana struktur tersebut berfungsi untuk mendefenisikan judul halaman web kita yang akan muncul di title bar browser.
  4. Dibagian kiri atas dibawah menu File, terdapat menu dropdown yang terdiri dari beberapa pilihan. Pilihan ini berguna untuk memilih menu-menu desain yang akan kita gunakan. Misalnya kita ingin menambah gambar, maka pilih Common, maka disebelah kanannya akan muncul menu-menu bergambar yang bisa kita gunakan, salah satunya untuk memasukkan gambar ke halaman website.
  5. Coba pembaca masuk ke layar Design seperti yang saya jelaskan pada poin 3. Setelah memilih bagian tersebut, dibagian bawah pembaca akan melihat bagian Properties. Bagian ini berfungsi untuk mengatur tampilan dari elemen-elemen yang kita tambahkan kedalam halaman web yang kita buat. Menu-menu Properties ini hanya terlihat jika kita bekerja pada layar Design.
  6. Dibagian samping, terdapat pula bagian yang bernama Panel. Salah satu fungsi panel ini adalah untuk mengatur file-file web yang telah kita buat.
  7. Dibagian atas tepatnya disamping menu pilihan layar, ada kotak isian bernama Title. Bagian berfungsi untuk memberikan judul halaman web yang sedang kita buat yang akan muncul pada title bar browser.
    Fungsi ini sama seperti yang dijelaskan pada poin 3 diatas mengenai tag title. Coba pembaca ganti tulisan yang ada di kotak tersebut menjadi misalnya "Tutorial Website Dengan Dreamweaver". Setelah itu, kembali ke layar code dan lihat perubahan yang terjadi pada bagian tag <title>.

Cara Membuat Gambar Animasi

Cara Membuat Gambar Animasi dengan Berbagai Macam Gerak Setelah sebelumnya kita mencoba membuat gambar kipas angin atau baling-baling animasi dan gambar animasi lingkaran berputar  yang menyerupai gambar loading, maka kali ini saya akan mencoba menjelaskan cara membuat gambar animasi dengan pergerakan gambar menuju kedalam dan keluar media seperti pada contoh gambar animasi diatas.Apakah anda tertarik untuk mencoba membuat sendiri gambar animasi seperti diatas??Silahkan ikuti langkah-langkah dibawah :1.     Persiapkan sebuah gambar pada netbook/computer anda yang akan dijadikan gambar animasi. Dalam hal ini, anda bisa memakai gambar dengan pola lingkaran seperti pada gambar yang saya pakai, atau gambar persegi empat (terserah anda).Logo LombokdihatiGbr.12.    
Crop/potong gambar tersebut menjadi 4 bagian seperti pada gambar dibawah.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.2
Untuk meng-crop/memotong gambar tersebut, anda bisa memanfaatkan Microsoft Office Picture Manager, software bawaan netbook/computer anda. Atau anda juga bisa menggunakan software lain yang biasa anda gunakan untuk mengedit photo.3.     Setelah langkah no.2 selesai anda lakukan, selanjutnya buka aplikasi Macromedia Flash anda. Pada halaman yang muncul, klik Flash Document pada bagian Create New
.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.34.     
Setelah muncul halaman baru, selanjutnya tekan Ctrl+F3 pada keyboard netbook/computer anda, sehingga muncul halaman seperti gambar dibawah. Selanjutnya klik kolom ukuran default.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.4
Pada halaman Document Properties seperti gambar no.4 diatas, ganti ukuran default sesuai dengan ukuran gambar yang telah anda persiapkan pada langkah no.1 diatas.(contoh 130×130 px). Selanjutnya klik OK.Tekan Ctrl+F3 lagi untuk kembali kehalaman semula.5.     Tambahkan 3 Layer baru dengan mengklik tanda yang terletak disudut kiri bawah halaman Layer, sehingga jumlah Layer menjadi 4.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.56.     
Selanjutnya, klik kanan pada Layer 1 dan pada Layer Properties ganti nama Layer 1 menjadi potongan 1
.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.6
Lakukan hal yang sama terhadap 3 Layer lainnya.7.     Setelah langkah no.6 diatas selesai anda lakukan, selanjutnya klik pada Layer potongan 1, kemudian masukkan gambar potongan 1 yang telah anda persiapkan pada langkah no.2 diatas. Caranya klik Menu File–>Import–>Import to Stage.. atau tekan Ctrl+R pada keyboard anda. Geser/letakkan gambar tersebut seperti pada gambar dibawah.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.7
Selanjutnya, klik pada Layer potongan 2, kemudian masukkan gambar potongan 2.Lakukan langkah seperti diatas terhadap Layer potongan 3 dan 4 dengan letak gambar masing-masing potongan seperti pada gambar dibawah
.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.88.  
Langkah berikutnya, klik dibawah angka Frame 20  pada Layer potongan 1 kemudian tekan F6 pada keyboard anda. Selanjutnya klik kanan dibawah angka frame 10 kemudian pilih Create Motion Tween.Klik dibawah angka Frame 20 lagi, kemudian geser gambar potongan 1 keatas media. (Untuk penggeseran sempurna, tekan tombol arah panan à sambil menekan tombol huruf V pada keyboard)
Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.99.   
Lakukan hal yang sama seperti langkah diatas terhadap ke-3 Layer lainnya yaitu Layer potongan 2 pada angka Frame 40Layer potongan 3 pada angka Frame 60Layer potongan 4 pada angka Frame 80Sehingga hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah.Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.1010.     
Langkah selanjutnya, klik dibawah angka frame 1 pada Layer potongan 2, kemudian tarik/geser garis tersebut dan letakkan sejajar dengan angka frame 20 Layer potongan 1.Membuat Gambar Animasi Bergerak
Gbr.11Lakukan hal yang sama terhadap Layer potongan 3 dan 4. (Perhatikan gambar 12 dibawah).Membuat Gambar Animasi BergerakGbr.1211.     
Selanjutnya klik dibawah angka frame 85 pada Layer potongan 4, kemudian tekan F6 pada keyboard.Lakukan hal yang sama terhadap Layer potongan 3, 2, dan 1.Tekan Ctrl+ENTER untuk melihat hasilnya. Untuk membuat Gambar Animasi bergerak yang lainnya, silahkan gunakan imajinasi anda dengan memperhatikan animasi-animasi pada blog atau pada situs animasi yang telah anda kunjungi.12.     Untuk menyimpan gambar animasi tersebut, silahkan klik File–>Export–>Export MovieSimpan dengan type Animated GIF(*.gif) atau Flash Movie(*.swf)